Kurikulum Prototipe : Kebijakan Kurikulum Untuk Membantu Pemulihan Pembelajaran
Edukasi-Kurikulum prototipe diberikansebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakankurikulum nasional akan dikajiulang pada 2024 dari evaluasiselama masa pemulihan pembelajaran.
Kurikulum prototipe memilikibeberapa karakteristik utama yg mendukungpemulihan pembelajaran:
Pertama. Pembelajaran berbasis projek buat pengembangan softskills & karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; logika kritis; kreativitas).
Kurikulum 2013 sudah menenkankanpada pengembangan karakter, namun belum memberi porsi spesifik pada strukturkurikulumnya.
Dalam struktur kurikulum prototipe20-30 persen jam pelajaran dipakai buat mengembangkan karakter ProfilPelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek. Pembelajaran berbasis projek krusial untukmengembangan karakter karena :
- Memberi kesempatan buat belajarmelalui pengalaman (experiential lerning).
- Mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari siswa menurut aneka macam desiplin ilmu.
- Struktur belajar yg fleksibel.
Kemendikbudristek menyediakan 7tema primer yg perlu dikembangkan menjadi modul menggunakan topik dan tujuan yanglebih khusus :
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Berekayasa dan berteknologi untukmembangun NKRI
- Bhinneka Tunggal Ika
- Gaya hidup berkelanjutan
Kedua. Fokus pada materi esensialsehingga ada ketika cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasidan numerasi. Pembelajaran yang mendalam (diskusi, kerja gerombolan , pembelajaran berbasisproblem & projek, dll.) perlu saat. Materi yang terlalu padatakan mendorong guru untukmenggunakan ceramah satu arah atau metode lain yg efisien pada mengejar ketuntasan penyampaian materi.
Kurikulum prototipe serius dalam materiesensial di tiap mata pelajaran, buat memberi ruang/waktu bagi pengembangan kompetensi - terutamakompetensi mendasar sepertiliterasi & numerasi - secara lebih mendalam.
Ketiga. Fleksibilitas bagi guru buat melakukan pembelajaran yang sesuai menggunakan kemampuanmurid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks & muatan lokal.
Kerangka kurikulum waktu ini mengunci tujuan pembelajaranper tahun sedangkan kurikulum prototipe memutuskan tujuan belajar per fase (2-3tahun) buat memberi fleksibelitas bagu pengajar & sekolah.
Struktur kurikulum ketika ini mengunci jam pelajaran per minggusedangkan kurikulum prototipe memutuskan jam pelajaran per tahun agar sekolahdapat berinovasi dalam menyusun kurikulum dan pembelajarannya.
Berikut Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang :
- Kegiatan bermainsebagai proses belajaryang primer
- Penguatanliterasi dini dan penanaman karakter melaluikegiatan
- Bermain-belajar berbasis buku bacaan anak
- FaseFondasi buat menaikkan kesiapan bersekolah
- Pembelajaranberbasis projek buat penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui aktivitas perayaan hari besardan perayaantradisi lokal.
Penguatan kompetensi yang mendasar & pemahaman holistik:
- Untuk memahami lingkungan sekitar,mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam & Sosial (IPAS)
- Integrasi computational thinking pada mata pelajaranBahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS
- Bahasa Inggrissebagai mata pelajaran pilihan
- Pembelajaranberbasis projek untukpenguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal dua kali pada satu tahun ajaran.
- Penyesuaiandengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika sebagai mata pelajaran harus.
- Panduanuntuk guru Informatika disiapkanuntuk membantu guru-pengajar pemula, sebagai akibatnya guru mata pelajaran tidakharus berlatar belakangpendidikan informatika.
- Pembelajaranberbasis projek untukpenguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran.
- Programpeminatan/ penjurusan tidak diberlakukan
- Dikelas 10 pelajar menyiapkan diriuntuk memilih pilihanmata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan pada Sekolah Menengah pertama.
- Dikelas 11 dan 12 pelajar mengikutimata pelajaran dari Kelompok MapelWajib, & memilih mata pelajarandari grup MIPA, IPS, Bahasa,dan Keterampilan Vokasi sesuaiminat, bakat, dan aspirasinya.
- Pembelajaranberbasis projek untukpenguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.
Program Sekolah Penggerak, Apa dan Bagaimana?
Struktur Kurikulum Baru buat Sekolah Penggerak
Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional
- Dunia kerja bisa terlibatdalam pengembangan pembelajaran
- Strukturlebih sederhana menggunakan 2 kelompokmata pelajaran, yaitu Umum danKejuruan. Persentase kelompokkejuruan meningkat berdasarkan 60% ke 70%.
- Penerapan pembelajaranberbasis projek denganmengintegrasikan mata pelajaranterkait.
- PraktekKerja Lapangan (PKL) menjadi matapelajaran wajibminimal 6 bulan (1 semester).
- Pelajar dapat menentukan mata pelajarandi luar acara keahliannya
- Alokasiwaktu spesifik projek penguatan profil pelajar Pancasiladan Budaya Kerja buat peningkatan soft skill (karakter menurut global kerja).
- Capaianpembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya buat yg mempunyai hambatan intelektual.
- Untukpelajar pada SLB yg tidak memilikihambatan intelektual,capaian pembelajarannya sama menggunakan sekolah reguler yg sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
- Samadengan pelajar pada sekolah reguler,pelajar pada SLB jua menerapkan pembelajaran berbasis projek buat menguatkan Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama menggunakan sekolah reguler, dengankedalaman materi danaktivitas sinkron dengankarakteristik & kebutuhan pelajardi SLB.
Krurikulum prptotipe ini menekankanpembelajaran berbasis projek dan alokasi waktu maupaun kerangka kurikulumnyasebagaimana pada program sekolah penggerak.